
Banda Aceh – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Aceh terus berupaya memperkuat peran digital dalam menyebarkan nilai dakwah dan aktivitas organisasi. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Website bagi seluruh DPD LDII kabupaten/kota se-Aceh.
Pelatihan yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting, Selasa, (21/10) itu diikuti oleh para admin dan pengelola website dari berbagai kabupaten dan kota. Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran bersama untuk memahami lebih dalam tata kelola website, mulai dari pengisian berita, pengelolaan tampilan, hingga optimalisasi publikasi digital.
Ketua Biro Komunikasi Informasi dan Media (KIM) DPW LDII Aceh Achmad Mu’min, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya LDII Aceh dalam membangun sistem komunikasi organisasi yang modern, transparan, dan informatif.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin menyiapkan para admin di setiap DPD agar mampu mengelola website secara mandiri dan profesional,” ujarnya.
Menurut Achmad Mu’min, keberadaan website saat ini bukan hanya sekadar pelengkap kegiatan organisasi, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama dalam era digital. Website menjadi wajah resmi organisasi di ruang publik dan menjadi rujukan utama masyarakat dalam mencari informasi.
“Kami ingin setiap DPD LDII di Aceh aktif menampilkan berita kegiatan mereka, sehingga masyarakat bisa mengetahui apa saja kontribusi LDII di daerah masing-masing,” tambahnya.
Ia menuturkan, pengelolaan website memiliki peran strategis dalam memperkuat citra positif LDII di mata publik. Melalui pemberitaan yang informatif, aktual, dan berimbang, LDII dapat menampilkan peran konstruktifnya dalam berbagai bidang, seperti pembinaan generasi muda, kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan, hingga dakwah lingkungan.
Selain sebagai media informasi, lanjut Achmad Mu’min, website juga berfungsi sebagai sarana dokumentasi digital yang menyimpan berbagai kegiatan dan capaian organisasi.
“Banyak kegiatan LDII di daerah yang luar biasa, tetapi belum terekam secara digital. Dengan website, semua itu bisa terdokumentasi dan menjadi jejak sejarah organisasi di Aceh,” katanya.
Achmad juga mengingatkan pentingnya konsistensi dalam pengelolaan website. Ia menilai, keberhasilan sebuah situs bukan hanya terletak pada desain atau tampilan yang menarik, tetapi juga pada kontinuitas pembaruan konten dan keakuratan informasi yang disajikan.
“Kalau website jarang diperbarui, masyarakat akan menganggap organisasi kita pasif. Padahal di lapangan, kegiatan LDII sangat banyak dan beragam,” ujarnya.
DPW LDII Aceh berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem digital yang kuat di lingkungan LDII. Dengan adanya sinergi informasi antar-DPD, diharapkan LDII Aceh dapat menampilkan wajah dakwah yang modern, terbuka, dan inspiratif.
“Era digital menuntut kita untuk tidak hanya aktif di lapangan, tapi juga hadir di ruang digital. Website adalah sarana dakwah yang efektif untuk menyampaikan pesan kebaikan kepada masyarakat luas,” pungkasnya.








