Banda Aceh – DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Aceh menggelar pengajian generasi penerus (generus) di Masjid Al Mukmin, Desa Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Minggu (18/5). Kegiatan tersebut dihadiri 66 peserta terdiri dari remaja hingga dewasa.
Dalam pengajian ini, materi disampaikan oleh Ketua Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPW LDII Provinsi Aceh, Achmad Mu’min. Ia menyampaikan pentingnya membentuk generasi muda yang sukses dunia dan akhirat, sesuai dengan konsep Tri Sukses Generus yang menjadi landasan pembinaan di LDII.
“Tri Sukses yaitu alim-faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri,” ujar Achmad Mu’min. Menurutnya, ketiga poin tersebut harus dimiliki setiap generasi penerus untuk mampu menghadapi tantangan zaman.
Ia menjelaskan selain mengejar kesuksesan duniawi, pemuda harus mampu menjaga diri dari perbuatan yang dilarang agama. Ia menekankan pentingnya menjauhi kemaksiatan yang kini kian marak di kalangan remaja.
“Banyak pelanggaran agama yang dianggap biasa oleh sebagian anak muda, seperti pergaulan bebas dan konsumsi konten negatif. Ini yang harus kita waspadai bersama,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti peran media sosial yang saat ini sangat dominan dalam kehidupan generasi muda. Achmad Mu’min mengajak peserta untuk lebih bijak dalam bermedsos, mengingat banyaknya informasi hoaks dan konten yang tidak mendidik.
“Kita harus bisa menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif. Jangan asal menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya,” tegasnya.
Ia mengajak para pemuda untuk menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat, khususnya dalam ruang digital. “Gunakan media sosial untuk menyebar dakwah, ilmu, dan inspirasi,” sambung Achmad.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPW LDII Provinsi Aceh, Marzuki menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pengajian generasi penerus tersebut. Ia menilai kegiatan semacam ini sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak dan religius. Menurutnya, penguatan nilai-nilai keagamaan sejak usia remaja menjadi kunci utama dalam membentengi mereka dari pengaruh negatif zaman.
“Pengajian seperti ini harus terus digalakkan. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari ikhtiar kita dalam mencetak generasi yang unggul secara spiritual dan moral,” ujar Marzuki.
Ia juga mengingatkan, generasi muda saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya. Perkembangan teknologi, akses informasi yang begitu luas, dan perubahan gaya hidup modern menuntut adanya penguatan iman dan akhlak. “Kalau tidak dibekali sejak dini, mereka bisa hanyut dalam arus yang menyesatkan,” katanya.
“Yang paling penting adalah menanamkan prinsip agar generus tetap berada di jalan yang lurus, tidak mudah terprovokasi, dan tetap menjaga etika dalam dunia nyata maupun maya,” tegasnya.
Ia menambahkan LDII Aceh akan terus berkomitmen membina generus agar menjadi generasi yang membawa manfaat, bukan hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi bangsa dan negara.