KUNYIT, tanaman yang umumnya digunakan sebagai bumbu masakan di India, Asia Tenggara, dan Timur Tengah, ternyata memiliki peran lebih dari sekadar penambah rasa. Di Indonesia, terutama di Sukabumi, kunyit juga menjadi bahan yang tak terpisahkan.
Merupakan anggota keluarga jahe dan tumbuh di daerah tropis di seluruh dunia, kunyit seringkali dikenal sebagai bahan bubuk kari.
Akar kunyit sendiri mengandung kurkumin sebanyak 2% hingga 9%. Para ilmuwan telah melakukan penelitian untuk mengetahui apakah kurkumin ini dapat membantu berbagai kondisi, mulai dari peradangan hingga jerawat.
Manfaat Kunyit yang Mungkin Anda Belum Tahu
1. Mencegah Peradangan
Peradangan sebenarnya adalah respons tubuh yang normal terhadap iritasi. Namun, peradangan yang berkepanjangan bisa membahayakan kesehatan.
2. Efek Antioksidan
Kunyit mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
3. Menurunkan Risiko Kanker
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut pada manusia, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kunyit dapat melindungi dari kanker usus besar, perut, dan kulit.
Kunyit untuk Pengobatan Depresi?
Meskipun belum ada kepastian apakah kurkumin dari kunyit dapat menjadi pengganti obat depresi standar, penelitian sedang dilakukan. Saat ini, kunyit belum dianggap sebagai alternatif yang efektif untuk pengobatan depresi.
Namun, aman untuk mengonsumsi kunyit sebagai bagian dari makanan sehari-hari. Jika Anda ingin mendapatkan manfaat kurkumin seperti dalam penelitian, suplemen mungkin diperlukan. Sebelum melakukannya, konsultasikan dengan dokter, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat depresi.
Tips Konsumsi Kunyit
1. Periksa Label
Pilih produk kurkumin dengan teknologi fitosom atau ekstrak lada hitam (piperine) untuk meningkatkan penyerapan.
2. Kenali Dosis yang Tepat
Dosis standar adalah 500 mg kunyit dua kali sehari, tetapi bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda.
3. Gunakan Produk Berkualitas
Pastikan produk yang Anda konsumsi mengandung bahan aktif.
Saat menggunakan kunyit untuk mengatasi depresi, perlu diingat bahwa hasilnya mungkin tidak segera terlihat. Beberapa penelitian menunjukkan perbaikan gejala depresi setelah 4-6 minggu pengobatan.
Risiko efek samping dari kunyit rendah, tetapi tetap perlu diperhatikan. Diskusikan dengan dokter Anda sebelum membuat perubahan pada rutinitas pengobatan Anda.
Risiko dan Efek Samping Kunyit
Meskipun risiko efek samping kunyit rendah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pengaruh pada Otak
Kurkumin dapat memengaruhi serotonin dan dopamin, bahan kimia otak yang mengontrol suasana hati dan perilaku.
2. Perubahan Respons Otak terhadap Stres
Kunyit diketahui dapat mengubah bagian otak yang merespons stres.
3. Perlindungan Sel
Kurkumin dapat melindungi struktur penghasil energi di sel Anda, yang disebut mitokondria.
4. Mungkin Menyebabkan Ruam
Pada beberapa kasus, kurkumin dapat menyebabkan ruam merah dan gatal yang disebut dermatitis kontak.
5. Masalah Perut
Kunyit bisa menyebabkan kembung atau iritasi perut. Oleh karena itu, sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
6. Reaksi dengan Obat
Hindari kunyit jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa obat kemoterapi juga mungkin tidak berinteraksi baik dengan kunyit.
Dalam mengonsumsi kunyit atau suplemen kurkumin, penting untuk mendiskusikannya dengan dokter untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi kesehatan dan obat yang mungkin Anda konsumsi.