Banda Aceh – DPW LDII Provinsi Aceh menyembelih ratusan hewan kurban dengan melibatkan 150 warga LDII, di Dayah Al Mukmin, Desa Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Minggu (10/7/22).
Pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, LDII Aceh kembali mendistribusikan pembagian daging kurban yang telah dibungkus kepada warga LDII dan masyarakat. Hal ini diungkapkan Ketua DPW LDII Provinsi Aceh, Marzuki, S.Ag, M.H.
“Alhamdulillah penyembelihan hewan kurban tahun ini, kami melibatkan petugas kesehatan untuk memastikan sapi terbebas dari virus PMK. Bahkan sejak membeli hewan, kami telah melakukan pengecekan hewan yang layak untuk dijadikan kurban,” ujarnya.
Marzuki mengungkapkan, pada tahun ini jumlah hewan kurban yang dipotong mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
“Pemotongan hewan kurban ini dilaksanakan hampir di semua Kab/Kota di Aceh. Alhamdulillah, tahun ini sebanyak 113 hewan kurban, 66 ekor sapi, 4 ekor kerbau dan 43 ekor kambing. Kurban ini merupakan tabungan dari warga LDII selama setahun dan pada hari ini dapat diwujudkan hewan kurban,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan kurban ini merupakan bentuk dalam meningkatkan keihklasan sebagaimana yang telah dilakukan Nabi Ibrahim dan keluarganya.
“Kepatuhan dan keikhlasan Nabi Ibrahim diuji oleh Allah melalui sebuah mimpi untuk menyembelih putranya bernama Ismail, dan Nabi Ibrahim mampu menjalankan perintah Allah tersebut,” jelasnya.
Semangat ketaatan dan keihklasan Nabi Ibrahim tersebut patut dicontoh dan diimplementasikan oleh umat Islam saat ini dengan melaksanakan penyembelihan hewan kurban di hari raya Idul Adha ini.
“Intinya kurban adalah kesediaan kita untuk keluar dari zona nyaman dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, seperti halnya Nabi Ibrahim yang sedang sayang-sayangnya kepada Ismail, lalu tiba-tiba Allah memerintahkan untuk mengurbankan anaknya tersebut. Tentu sangat berat untuk dilakukan jika tidak memiliki ketakwaan yang tinggi,” tuturnya.
Selain itu, kata Marzuki, berkurban ini selain sebagai bentuk ibadah juga memiliki nilai-nilai sosial karena hari raya Idul Adha menjadi momentum untuk saling berbagai kepada sesama.
“Maka diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial di tengah-tengah masyarakat. Hal ini juga merupakan wujud membina hubungan baik dengan sesama manusia. Sehingga pahala berkurban ini tidak hanya didapat oleh diri sendiri, namun juga dirasakan oleh masyarakat dan orang lain,” tutupnya. (m)