Oleh: Mukmin
Siapa yang tak tahu kisah kedermawanan dan keikhlasan Utsman. Dia kerap kali menjadi donatur tetap fisabilillah atau di saat bala tentara iman sedang memerlukan bantuan dana untuk melawan kaum kafir. Saat terjadi perang tabuk misalnya, dia termasuk salah satu sahabat yang memikul segala kebutuhan dan keperluan logistiknya.
Awalnya, perasaan takut dan pesimis kalah kaum Muslimin pada saat itu mengingat jumlah prajuritnya sangat sedikit. Disisi lain, jumlah pasukan perang musuh sangat banyak. Selain itu, persiapan dan persediaan peralatan perang mereka sangat mumpuni. Ditambah lagi, mereka beperang di negerinya sendiri.
Perasaan pesimis kalah kaum Muslimin sangat beralasan karena mereka harus menempuh perjalan yang sangat jauh dan sulit. Selain itu, peralatan yang mereka bawa seperti sarana transportasi yang mereka miliki terbatas. Dengan keadaan demikian itu, mereka harus berpikir keras bagaimana mensiasatinya.
Atas dasar tersebut, Rasulullah saw sempat mengurungkan niatnya untuk berangkat ke tabuk. Maka, kaum Muslimin pun kecewa berat. Sesaat kemudian, Rasulullah saw berseru melalui nasehatnya.
Isi nasehat Rasulullah adalah memberi motivasi kaum Muslimin untuk mengerahkan segala kemampuan baik harta maupun jiwa mereka dalam rangka mendapat ampunan dan rezeki yang besar sebagaimana dijanjikan Allah SWT.
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia” (Al-Anfal:74)
Seruan Rasulullah saw membuat suasana sunyi senyap, tak seorang pun berani bersuara. Namun di tengah keheningan, Utsman berdiri di hadapan Rasululah seraya berkata: “Aku siap menyediakan seratus unta dan pelananya”.
Lalu Rasulullah tidak henti-hentinya terus berseru kepada kaum Muslimin pada saat itu. Namun tak ada seorang pun yang merespons seruan itu.
Utsman pun berdiri kembali untuk kedua kalinya seraya berkata, “Aku siap menyediakan seratus unta dan pelananya”. Melihat semangat Utsman pun Rasulullah tampak berseri. Beliau sangat senang.
Hingga pada seruan Rasulullah yang ketiga, Utsman kembali bersedia menyediakan seratus unta dan pelananya. Kini, Utsman telah memberikan tiga ratus unta dan pelananya untuk persiapan perang tabuk.
Sehingga atas pernyataan tersebut Rasulullah mendekati Utsman seraya bertutur, “Utsman sejak hari ini tidak akan kesulitan”.
Itulah sekilas kisah kedermawan Utsman dalam menginfakkan hartanya pada jalan Allah didasarkan pada dua hal sekaligus. Yaitu, kesadaran eksistensial dan kesadaran sosial/kemanusiaan.
Maka, ketika kedua kesadaran tersebut bersatu, maka tidak perlu khawatir lagi akan kekurangan rezeki.
Mantaaap…